Hi Coffee Addict, Yuk Kenali! Beda Kopi Robusta dan Arabika

Kopi Robusta dan Kopi Arabika

Kopi telah menjadi bagian yang penting dari kehidupan kita sehari-hari. Beberapa orang bahkan mengaku tidak bisa bekerja atau melakukan aktivitas lain tanpa minum segelas kopi terlebih dahulu. Orang-orang yang seperti ini sering disebut sebagai “coffee addict” atau “penagih kopi” yang tidak bisa melewatkan satu haripun tanpa minum kopi.

Apakah Kamu Coffee Lovers atau Penikmat Kopi Saja?

Banyak orang berpikir bahwa penikmat kopi dan coffee lovers adalah hal yang sama. Namun jika ditelusuri lebih dalam, ternyata keduanya memiliki perbedaan yang tipis yang disebut ‘totalitas’. Penikmat kopi menyukai kopi dengan baik dan cukup mengerti tentang kopi, tidak menjadi masalah jika mereka tidak minum kopi sehari-hari. Namun, bagi coffee lover atau pecinta kopi, ini tidak cukup, mereka benar-benar mencintai kopi hingga tidak mungkin rasanya jika mereka tidak minum kopi setiap hari. Mereka mencintai kopi secara total, memiliki pengetahuan yang cukup tentang kopi dan menganggap kopi sebagai lebih dari sekedar minuman untuk waktu senggang.

Jadi, coffee lovers dan penikmat kopi hanya terpisah oleh tingkat kedalaman cinta mereka terhadap kopi. Bukan hanya tentang seberapa enak rasanya di lidah, tapi juga tentang bagaimana rasa kopi membuat jatuh hati mereka yang meminumnya. Nah, sebelum kita membahas perbedaan antara kopi Robusta dan Arabika, sebaiknya kita mengetahui sejarah kopi terlebih dahulu ya WIRASOB!

Baca juga: Minum Kopi Setiap Hari, Yakin Sehat? Simak Fakta Berikut Ini

 

Sejarah Kopi Dunia Sampai ke Indonesia

Sejarah Kopi Dunia Masuk ke Indonesia

Dilansir dari WIKIPEDIA, sejarah kopi dimulai pada abad ke-9. Awalnya, kopi hanya tumbuh di Ethiopia di mana biji-bijian asli ditanam oleh penduduk Ethiopia di dataran tinggi. Namun, ketika bangsa Arab mulai mengekspansi perdagangan mereka, biji kopi pun mulai menyebar ke Afrika Utara dan ditanam secara massal di sana. Dari Afrika Utara, biji kopi mulai menyebar ke Asia dan pasar Eropa dan popularitas kopi sebagai minuman mulai menyebar.

Tanaman kopi dibawa masuk ke Indonesia pada masa kolonial Belanda dan menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kopi utama di dunia saat ini. Namun, akibat arus globalisasi dan pengaruh kapitalisme Belanda yang diterima oleh Indonesia, budaya kopi Indonesia hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan tidak diapresiasi dengan baik oleh masyarakat lokal. Salah satu temuan penting adalah bahwa budaya kopi yang ada di Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya Eropa (terutama Italia), Cina, Melayu, dan budaya lokal (seperti Jawa, Sumatera, dll); baik dalam hal pengolahan maupun dalam penyajiannya.

 

Perbedaan Rasa Kopi Robusta dan Kopi Arabika

Jika kamu mengaku sebagai coffee addict, kamu harus mengetahui cara menilai rasa kopi dengan benar. Ada beberapa karakter rasa yang dapat digunakan untuk menikmati segelas kopi, karakter rasa bisa bervariasi sesuai dengan jenis biji kopi yang digunakan. Kita ambil contoh jenis biji kopi Robusta dan Kopi Arabika, dua jenis kopi utama yang dibudidayakan untuk diminum secara umum. Lalu, apa sih perbedaan antara keduanya? yuk, kita simak!

Kopi Robusta

Robusta Coffe Bean

Biji kopi Robusta memiliki rasa yang kuat dan tekstur yang keras, dengan nuansa biji-bijian dan aftertaste rasa kacang. Kandungan kafein dalam biji kopi ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan biji kopi Arabika. Namun, meskipun umumnya dianggap berkualitas rendah dibandingkan Arabika, beberapa jenis Robusta memiliki kualitas tinggi dan banyak digunakan dalam espresso karena rasa yang dalam dan krim yang baik.

Robusta juga lebih mudah ditanam, dapat tumbuh pada ketinggian yang lebih rendah dan lebih tahan terhadap hama dan cuaca. Juga, produksi buahnya lebih cepat dibandingkan Arabika yang memerlukan waktu lebih lama untuk matang, dan memberikan hasil panen yang lebih banyak per pohonnya.

Robusta hanya ditanam di Belahan Bumi Timur, terutama di Afrika dan Indonesia. Sementara Arabika juga dapat ditemukan di negara-negara seperti Afrika dan Papua Nugini, namun dominan ditanam di Amerika Latin. Sedangkan Negara Kolombia hanya menghasilkan biji kopi Arabika. Beberapa negara lain seperti Brasil dan India juga menghasilkan kedua jenis biji kopi tersebut.

Kopi Arabika

arabica bean coffee

Biji kopi Arabika cenderung memiliki rasa yang lebih manis, lembut, dan memiliki nuansa rasa gula, buah, dan beri. Keasamannya lebih tinggi, dan memiliki ciri khas rasa anggur yang sangat baik.

Namun, tentunya Arabika lebih mahal dibandingkan Robusta. Banyak kopi yang dijual di supermarket adalah Robusta eksklusif, dan kopi bubuk instan atau yang murah pasti adalah Robusta. Namun, kamu masih dapat menemukan kopi Arabika di toko bahan makanan, dan harus diingat bukan hanya karena berlabel Arabika tidak berarti akan selalu berkualitas tinggi ya!

Baca juga: Jenis Jenis Kopi (Beans) Yang Harus Anda Ketahui Lebih Dekat

 

10 Perbedaan Antara Kopi Robusta & Arabika Versi “Coffee Snob

Robusta dan Arabika berbeda dalam hal rasa, kondisi pertumbuhan, dan harganya. Hal ini penting untuk diketahui saat memilih kopi karena akan mempengaruhi pilihan yang diambil. Berikut 10 perbedaan antara kopi robusta dan arabika versi “Coffee Snob” dilansir dari theroasterpack.com:

  1. Rasa adalah yang paling umum dikenal. Biji kopi Robusta sering dijelaskan sebagai rasa yang kurang menyenangkan seperti aroma ban gosong atau karet.
  2. Kandungan Kafein: Salah satu alasan mengapa rasa Robusta kurang enak adalah karena kandungan kafeinnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan Arabika. Ini mungkin terdengar sebagai sesuatu yang positif, tetapi kafein memiliki rasa yang pahit yang membuatnya menjadi minuman yang kurang enak. Bahkan, biji kopi Robusta memiliki kandungan kafein 2,7%, hampir dua kali lipat dari 1,5% yang terdapat dalam biji kopi Arabika.
  3. Kandungan Lipid & Gula: Biji kopi Arabika memiliki kandungan lipid hampir 60% lebih banyak dan konsentrasi gula yang hampir dua kali lipat dibandingkan Robusta. Faktor ini juga mungkin mempengaruhi mengapa kita cenderung lebih menyukai rasa biji kopi Arabika.
  4. Dari segi harga, biji kopi Robusta mentah (green beans) cenderung lebih murah dibandingkan dengan harga biji kopi Arabika mentah di pasar komoditas, harganya sekitar setengah dari harga Arabika.
  5. Robusta lebih mudah untuk dibudidayakan dalam lahan pertanian, memiliki hasil panen yang lebih tinggi dan tidak rentan terhadap serangan hama. Kafein yang lebih tinggi dalam biji kopi Robusta adalah pertahanan alami terhadap serangan hama. Hal ini membantu meningkatkan pasokan dan menurunkan biaya produksi bagi petani. Karena harga biji kopi Robusta mentah (green beans) lebih rendah dibandingkan dengan Arabika, banyak roaster di masa lalu mencampurkan biji kopi Robusta dalam campuran mereka untuk mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan. Namun demikian, ini menyebabkan kualitas kopi secara umum menurun dalam upaya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan pada awal tahun 1900-an.
  6. Di mana kamu menemukannya: Saat ini, jarang menemukan Robusta dalam campuran kopi yang dijual. Jika kamu minum kopi instan, mungkin itu terdiri dari biji kopi Robusta saja, tetapi rasa mungkin tidak penting bagi kalian. Dalam campuran espresso, Robusta mungkin digunakan, terutama dalam gaya espresso Italia. Robusta dipercaya dapat meningkatkan rasa krim, namun umumnya membuat rasa kopi menjadi kurang enak. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa meskipun Arabika diasosiasikan dengan kualitas yang lebih tinggi dan Robusta dengan kualitas yang lebih rendah, ini tidak selalu benar. Biji kopi Robusta spesial dari kelas atas dapat rasanya sama baik atau lebih enak daripada Arabika dari kelas bawah. Namun, biji kopi Robusta dari kelas atas jarang digunakan atau tersedia, sebaliknya Robusta biasanya digunakan sebagai pengisi atau untuk mengurangi biaya produksi.
  7. Bentuk biji kopi Robusta lebih bulat, sedangkan biji kopi Arabika lebih lonjong
  8. Tinggi Tanaman: Arabika biasanya tumbuh antara 2,5 – 4,5 meter dibandingkan dengan Robusta yang tingginya 4,5 – 6 meter.
  9. Kandungan Chlorogenic Acid (CGA): ini adalah antioksidan yang signifikan dan pencegah serangga. Biji kopi Robusta memiliki kandungan CGA sebesar 7-10%, sementara biji kopi Arabika memiliki kandungan CGA sebesar 5,5-8%.
  10. Budidaya: Sekitar 75% dari produksi kopi dunia adalah Arabika, sementara sekitar 25% adalah Robusta. Brasil adalah produsen Arabika paling signifikan, sedangkan Vietnam adalah produsen Robusta terbesar.

 

Kesimpulan

Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa kopi merupakan minuman yang tidak hanya digemari tetapi juga merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang. Ada perbedaan antara “coffee lover” dan “penikmat kopi” yaitu tingkat kedalaman cinta mereka terhadap kopi. Selain itu, juga diperoleh informasi mengenai sejarah kopi yang berawal dari Ethiopia dan menyebar ke berbagai wilayah melalui perdagangan Arab, sampai akhirnya dibawa ke Indonesia oleh Belanda. Budaya kopi di Indonesia juga dipengaruhi oleh budaya Eropa, Cina, Melayu dan budaya lokal. Kemudian, perbedaan antara kopi robusta dan arabika juga merupakan hal penting yang perlu kamu ketahui sebelum memilih kopi yang akan dikonsumsi.

Baca juga: Cara Membuat Kopi Enak Itu Mudah, Berikut Rahasianya!