Roti Buaya Buat Orang Betawi Lambang Kesetiaan & Kemapanan

Roti Buaya

Roti buaya merupakan sajian roti khas Betawi saat adat pernikahan berupa roti manis berbentuk buaya. Roti buaya senantiasa hadir dalam upacara pernikahan dan kenduri tradisional Betawi. Mungkin asumsi kita mengapa pakai symbol binatang yang satu ini, sementara buaya sendiri memiliki arti symbol buaya darat alias lelaki hidung belang.

Roti Buaya

Namun tidak demikian dalam symbol adat pernikahan orang Betawi, karena orang betawi tau dan memperhatikan kehidupan hewan yang satu ini. Bahwa buaya hanya kawin sekali dengan pasangannya (hanya memiliki satu pasangan saja). Tak heran bila roti ini dipercaya sebagai symbol yang melambangkan kesetiaan dalam pernikahan.

Roti ini diletakkan di sisi mempelai perempuan dan para tamu, pada saat pernikahan. Simbol roti ini melambangkan karakter dan sifat mempelai lelaki. Taukah kamu bahwa buaya secara tradisional dianggap bersifat sabar (dalam menunggu mangsa). Selain kesetiaan, buaya juga melambangkan kemapanan.

Namun kini dalam simbolisme budaya modern, makna buaya berubah menjadi hal yang buruk. Misalnya buaya judi, buaya minum (pemabuk) dan buaya darat (orang yang mata keranjang).

Filosofi Roti Buaya

‘Buaya’ mungkin kamu memiliki konotasi negatif dengan hewan yang satu ini. Saat ini buaya seringkali merujuk pada hal yang buruk yaitu ‘buaya darat’ yaitu simbol tidak setia. Hmm, bagaimana mungkin roti dengan nama buaya bisa hadir dalam sebuah acara pernikahan. Well, sebelum berburuk sangka sebaiknya pahami makna filosofis dari roti buaya ini. Roti yang selalu dihadirkan dalam pernikahan Adat Betawi.

Well, tahukah kamu mengapa roti buaya adalah simbol kesetiaan. Buaya termasuk hewan yang setia, karena buaya hanya kawin dengan satu pasangan saja. Maka tidak heran bila buaya disimbolkan sebagai kesetiaan, pada roti buaya dalam pernikahan adat betawi. Selain itu roti ini juga melambangkan kesabaran dan kestabilan ekonomi.

Sejarah Roti Buaya

Kehadiran roti buaya dalam pernikahan adat betawi dipengaruhi oleh datangnya bangsa eropa ke Indonesia. Jika orang eropa menunjukkan cinta dengan memberi bunga, maka orang Betawi menganggap perlu ada simbol lain untuk menyatakan cinta. Maka dipilihlah roti dengan bentuk buaya inilah sebagai simbol dari cinta.

Bentuk buaya dipilih karena perilaku buaya yang hanya kawin sekali sepanjang hidupnya. Masyarakat Betawi meyakini hal itu secara turun temurun. Roti ini dibuat sepasang, yang betina ditandai dengan roti buaya kecil yang diletakan di atas punggungnya atau di samping. Maknanya adalah kesetiaan berumah tangga sampai beranak cucu.

Awalnya roti ini dibuat dengan tekstur yang keras dan sengaja dibiarkan sampai membusuk. Hal ini menyimbolkan bahwa pasangan yang menikah langgeng hingga akhir hayat. Namun seiring dengan perubahan zaman, roti ini dibuat dengan tekstur lebih lembut sehingga dapat dimakan. Roti buaya pun dibagi-bagi kepada kerabat yang belum menikah dengan harapan dapat segera menyusul untuk menikah.

Roti Buaya khas Betawi

Roti Buaya 1

 

Bahan Yang Digunakan :

  • 150 ml susu cair
  • 2 putih telur
  • 75 gram margarine
  • 75 gram mentega
  • 50 gram buttersub milky
  • 15 gram garam
  • 10 gram bacom
  • 700 gram tepung terigu protein tinggi
  • 275 ml air es
  • 50 gram susu bubuk
  • 20 gram ragi instan
  • 300 gram tepung terigu protein sedang
  • 10 gram soft alfaga
  • 5 butir kuning telur
  • 200 gram gula pasir

Bahan olesan:

  • mentega secukupnya
  • susu evaporated secukupnya

Cara Membuat Roti Buaya Khas Betawi:

  • Masukkan untuk tepung terigu protein tinggi, tepung terigu protein sedang, susu bubuk, ragi instan, soft alfaga, kuning telur, air es, gula pasir, susu cair, dan putih telur. Campur semua bahan menjadi satu kemudian uleni hingga kalis.
  • Masukkan untuk margarine, garam, mentega, buttersub milky, dan bacom sambil terus diuleni sampai adonan menjadi kalis danjuga elastis. Bentuk menjadi bulat serta diamkan selama 30 menit sampai adonan mengembang berubah 2 kali lebih besar.
  • Kempiskan adonan, lalu potong dan timbang adonan sesuai selera. Diamkan adonan kembali hingga 15 menit.
  • Selanjutnya bisa menggulung atau roll adonan lalu bentuk adonan menyerupai hewan buaya.
  • Oleskan loyang dengan margarine hingga merata, letakkan adonan roti ini di atas loyang. Diamkan hingga kurang lebih 60 menit, setelah itu olesi menggunakan susu evaporated hingga merata.
  • Selanjutnya bisa memasukkan loyang ke dalam oven dan panggang dengan suhu 190°C selama 30 menit sampai matang dan berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan saat masih panas bisa mengolesi dengan mentega, hias sesuai selera.
  • Sajikan roti tersebut dan siap dinikmati.

Roti Buaya Isi Cokelat Super Lembut

Roti Buaya Lambang Kemapanan

Bahan Yang Digunakan:

  • 50 gram susu bubuk full cream
  • 4 butir kuning telur
  • Meses secukupnya
  • 200 ml air
  • 500 gram terigu protein tinggi
  • 100 gram gula pasir
  • 100 gram margarin
  • 1 bungkus ragi instan

Cara Membuatnya:

  • Siapkan wadah ukuran besar, larutkan ragi ke dalam air.
  • Tambahkan telur, aduk rata. Masukkan tepung terigu, gula, dan margarin. Aduk rata dengan mixer, lalu uleni hingga kalis.
  • Uleni adonan hingga benar-benar halus dan kalis selama minimal 30 menit.
  • Tutup adonan dengan kain dan diamkan selama satu jam hingga mengembang.
  • Bagi adonan menjadi lima, yakni satu bagian adonan untuk badan buaya dan empat bagian adonan untuk kaki buaya.
  • Bikin bentuk silinder panjang dengan adonan utama. Pipihkan adonan menggunakan rolling pin, lalu isi dengan meses cokelat di sepanjang adonan. Lipat adonan, lalu gulung kembali berbentuk silinder. Lakukan hal serupa terhadap bagian kaki roti ini.
  • Satukan bagian kaki dan badan buaya. Bentuk bagian badan buaya menggunakan tangan, yakni mulai dari kepala, perut, hingga ekor buaya.
  • Gunting permukaan adonan menyerupai sisik kulit buaya. Begitu pula dengan mulut dan mata buaya.
  • Setelah seluruh bagian roti ini dibentuk, diamkan adonan selama 15 menit.
  • Olesi roti dengan campuran kuning telur dan air. Panggang roti hingga matang sekitar 10 hingga 15 menit dalam oven bersuhu 150 derajat Celcius.
  • Angkat adonan dan sajikan.

Demikian pembahasannya perihal roti buaya yang menurut orang betawi melambangkan kesetiaan dan kemapanan. Juga ada sedikit resep roti buaya yang mungkin bisa anda coba buat dirumah sebagai tester icip-icip. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda.